Pencarian puing pesawat MH370 kembali menemui jalan buntu.
Proses pencarian terhadap kotak hitam pesawat Malaysia Airlines MH370 kembali buntu. Menurut pejabat tinggi Australia, sinyal kelima yang ditangkap pada Kamis 10 April 2014, bukan berasal dari pesawat Boeing 777-200 ER itu.
Dilansir dari harian Australia, Sydney Morning Herald pada Jumat, 11 April 2014, setelah dianalisa, sinyal yang ditangkap dengan mendengarkan pelampung sonar 84 itu bukan berasal dari kotak hitam pesawat MH370.
Hal itu bahkan ditegaskan oleh Komandan Badan Pusat Koordinasi Bersama (JACC) Australia, Angus Houston. Hingga saat ini belum ada indikasi bahwa kotak hitam dapat ditemukan dalam waktu cepat.
"Berdasarkan informasi yang saya miliki, belum ada terobosan besar apa pun dalam pencarian MH370. Saya akan memberikan informasi terbaru apabila ada," ujar Houston.
Dia menambahkan, proses pencarian menggunakan TPL akan terus dilanjutkan hingga para pejabat tinggi yakin baterai kotak hitam benar-benar sudah habis.
Sementara drone bawah laut yang dipinjamkan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat, Bluefin 21, akan segera diturunkan untuk mencari keberadaan puing-puing pesawat.
Namun, pekerjaan ini akan memakan waktu dan usaha yang besar karena dasar laut ditutupi lumpur tebal.
Sementara kesan berbeda ditunjukkan oleh Perdana Menteri Tony Abbott. Berbicara di Shanghai, Tiongkok, Abbott justru mengaku optimistis soal temuan sinyal ping di Samudera Hindia.
Menurut dia, dengan adanya beberapa kali sinyal ping yang terdeteksi dari alat pelacak kotak hitam, towed pinger locator, telah memungkinkan area pencarian dapat diperinci secara signifikan. Namun, mereka harus berpacu dengan waktu, karena baterai kotak hitam akan segera habis.
"Kami sangat yakin bahwa sinyal yang kami deteksi berasal dari kotak hitam MH370," ujar Abbott kepada media.
Abbott kembali melontarkan harapan dapat memperoleh informasi sebanyak mungkin sebelum sinyal ping itu hilang. Abbott menahan untuk memberikan lebih banyak informasi sebelum bertemu dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping. Dalam pertemuan itu, dia akan menginformasikan Xi soal temuan terbaru.
Hal itu sengaja dilakukan untuk menghormati keluarga para penumpang asal Tiongkok yang berjumlah lebih dari 150 orang.
Sebelumnya, empat sinyal berhasil tertangkap di dua hari yang berbeda. Dua sinyal pertama tertangkap pada akhir pekan kemarin, sementara sisanya terekam pada hari Selasa, 7 April 2014.
Dalam operasi SAR yang digelar hari Jumat ini, tim mengerahkan 15 pesawat dan 13 kapal. Mereka menargetkan untuk menyisir area seluas 46.713 kilometer persegi.
Menurut laporan kantor berita BBC, kapal milik AL Australia, Ocean Shield akan terus berupaya untuk mendengar sinyal ping, sedangkan kapal dan pesawat lainnya menyisir area di mana akan ditemukan puing pesawat.
"Kemarin, belum ada penglihatan atau objek yang ditemukan oleh pesawat dan kapal," ujar JACC pada Jumat pagi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar