"Beban kerja sebagai manajer MU sangat besar," kata Moyes.
David Moyes mengungkapkan isi hatinya usai didepak dari kursi kepelatihan Manchester United. Diakui oleh Moyes, dia tidak merasa sakit hati usai dipecat MU.
Moyes dipecat karena dianggap tidak bisa meneruskan tongkat estafet yang diberikan oleh Sir Alex Ferguson. Alih-alih mempertahankan gelar, selama 10 bulan melatih, Moyes justru membawa MU ke dalam jurang kehancuran.
Mereka kini kesulitan untuk menembus zona Eropa. MU tertahan di peringkat 7 klasemen sementara hingga pekan 34 dengan koleksi 57 angka, terpaut enam poin dari Tottenham Hotspur yang memegang tiket terakhir berlaga di Liga Europa.
"Ditunjuk menjadi manajer di klub sebesar MU adalah kebanggaan bagi saya," kata Moyes seperti dilansir Sky Sports.
"Meneruskan sebuah prestasi dari pelatih yang sudah lama membangun tim merupakan tantangan yang besar. Tapi, saya ternyata belum cukup cakap memegang kepercayaan itu," sambung dia.
"Beban kerja sebagai manajer MU sangat besar. Saya merasa tidak pernah melangkah maju selama menangani MU. Saya berterima kasih dengan semua staf, fans, dan seluruh pihak yang telah membantu saya. Ini merupakan pengalaman berharga dalam hidup saya," ungkap pelatih 50 tahun tersebut.
Sebenarnya, prestasi Moyes tidak terlalu buruk. Saat pertama kali menangani MU, Ferguson hanya mampu mencatatkan persentase kemenangan sebesar 49 persen. Sedangkan, Moyes mampu mencatatkan 51 persen kemenangan dari 51 laga di semua ajang yang diikuti MU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar