Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto,
mengungkapkan, dari 1.554 tahanan, ada puluhan narapidana alias napi
yang tidak memberikan hak suara. Mereka sengaja golput - julukan bagi warga yang tidak mau gunakan hak pilih di Pemilu.
"Ada sekitar 34 orang tahanan yang memilih golput. Mereka adalah narapidana kasus terorisme yang ditahan di Rutan Cipinang," ujar Rikwanto saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis 10 April 2014.
Menurut Rikwanto, ada juga tahanan yang tidak memilih lantaran kehabisan surat suara. Dia merinci, di rutan kriminal umum dan kriminal khusus, misalnya, ada tujuh orang yang kehabisan surat suara.
Di Polres Pelabuhan Tanjung Priok yang tidak memilih ada 15 orang dan Polres Kota Bekasi ada 11 orang. Sementara di Polres Jakarta Selatan ada empat orang yang tidak memilih karena kehabisan surat suara.
Mereka yang tidak memilih, kata Rikwanto, tetap berada di dalam sel atau ruang tahanan. Proses pemungutan suara mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian
"Ada sekitar 34 orang tahanan yang memilih golput. Mereka adalah narapidana kasus terorisme yang ditahan di Rutan Cipinang," ujar Rikwanto saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis 10 April 2014.
Menurut Rikwanto, ada juga tahanan yang tidak memilih lantaran kehabisan surat suara. Dia merinci, di rutan kriminal umum dan kriminal khusus, misalnya, ada tujuh orang yang kehabisan surat suara.
Di Polres Pelabuhan Tanjung Priok yang tidak memilih ada 15 orang dan Polres Kota Bekasi ada 11 orang. Sementara di Polres Jakarta Selatan ada empat orang yang tidak memilih karena kehabisan surat suara.
Mereka yang tidak memilih, kata Rikwanto, tetap berada di dalam sel atau ruang tahanan. Proses pemungutan suara mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar